Kamis, 18 Mei 2017

MOTIVASI BISNIS

MOTIVASI BISNIS PENJUAL KERUPUK KULIT


    Pada kesempatan kali ini kami akan membahas artikel tentang motivasi bisnis dari salah satu pengusaha sukses yang telah berhasil melewati rasanya jatuh bangun saat mendirikan usahanya, yakni usaha "Kerupuk Kulit" Ibu Asih.
Bertemulah saya dengan salah satu pengusaha sukses bernama Ibu Kuntarsih, karena kebetulan tempat usaha beliau tidak jauh dari tempat tinggal kami di Jakarta Selatan.
Siapa yang tidak tahu nikmatnya nyemil yang namanya kerupuk kulit.



Kerupuk kulit adalah salah satu jenis kerupuk yang paling digemari oleh masyarakat. Kerupuk kulit disebut juga dengan kerupuk rambak yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau. Salah satu dari penghasil kerupuk kulit yang terkenal di Jakarta adalah Kerupuk Kulit Ibu Kuntarsih.
Awalnya beliau dan suaminya (almarhum) mengolah bahan baku hingga memasarkan. Beliau memasarkannya dengan cara menawarkan langsung ke orang-orang terdekat di sekitar rumah dan dibawa ke pasar. Awal mulanya produksi kerupuk kulit beliau tidaklah laris seperti sekarang, karena masih banyak pesaing yang sudah lebih dulu memasarkan bisnis yang sama.
Mulanya Ibu Kun dan sang suami hanya coba-coba bisnis baru dengan modal awal perhari sebesar Rp. 250.000, namun hasil yang di jual beliau tidak pernah habis setiap harinya. Setelah sebulan dilewati Ibu Kun dan sang suami mulai kehabisan modal untuk membeli bahan baku yang cukup mahal.
Sampai akhirnya mereka berdua harus meminjam pada saudara untuk meneruskan usahanya. Dengan berbekal semangat, ketekunan dan pantang menyerah akhirnya kerupuk kulit mereka mulai diminati di pasar, karena rasanya yang gurih dan lebih enak dibanding kerupuk kulit yang lain. Bukan hanya di pasar saja, hasil produksi kerupuk kulitnya pun hampir selalu di pesan setiap rumah makan Padang di daerah Jakarta Selatan. 
Dan saat ini usaha kerupuk kulit Ibu Asih sudah mulai berkembang karena  modal dan keuntungan yang terus meningkat.
Rincian nya 
Modal        : Rp. 5.600.000,-
Bumbu      :Rp. 1.000.000,-
Minyak goreng                        : Rp. 800.000,-
Bahan bakar, listrik dan air     : Rp. 1.100.000,-
kemasan      : Rp. 520.000,-

TOTAL                                   Rp. 9. 020.000,-

Biaya Operasional
Penggajian 3 karyawan     : Rp. 6.000.000,-
Biaya lain-lain                    : Rp. 400.000,-

TOTAL                                    Rp. 6.400.000,-

Asumsi Penjualan              Rp.  20.600.000,-
Keuntungan bersih            Rp. 5.180.000,-      

Pesan dari Ibu Asih, kalau kita niat untuk berusaha, pasti selalu ada jalannya asalkan tetap tekun, rajin dan tidak mudah menyerah.
Memang yang namanya hasil tidak pernah menghiantai usaha.
Sekian dari kami.  :)

See U....


Kamis, 04 Mei 2017

Pembukuan Akuntansi dalam Usaha Kecil



Apakah Pembukuan Akuntansi di butuhkan bagi para pedagang kecil?

Ok,, Mari kita liat jawaban nya dari hasil wawancara sebagai berikut:


1. PENJUAL MAKARONI MANDOR


Wawancara dengan penjual Makaroni Mandor
Kita di tugaskan untuk menanyakan kepada para pedagang kecil tentang tugas pembukuan Akuntansi, apakah di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
setelah kita tanyakan kepada mereka, ternyata kegiatan penjualan Makaroni Mandor juga memanfaatkan pembukuan sederhana seperti yang ada dalam ilmu Akuntansi.
Kami bertemu dengan Pak Embin Sarbini yang berbisnis di bidang kuliner yaitu berjualan Makaroni basah dan kering, dengan nama "Makaroni Mandor".
Beliau mempunyai dua cabang, yaitu satu ada di Pondok Kacang dan satu lagi yg berhasil kami temui di dekat kampus Universitas Pamulang.
Beliau mempunyai 4 orang anak, dan dari semua anaknya berhasil beliau kuliahkan dari hasil berjualan nya, dan ternyata salah satu putra dari Pak Embin juga kuliah di kampus yang sama dengan kami yaitu Universitas Pamulang Semester 4 jurusan S1 Management.
Kata Pak Embin, usahanya ini juga dibuat pembukuan sederhana, seperti perhitungan modal, keuntungan, dari mulai laba kotor sampai laba bersih, sehingga memudahkan usaha dan bisnis Pak Embin dalam menentukan perkembangan kedepannya agar lebih baik. Dan untuk pembukuan dari bisnisnya itu Pak Embin percayakan kepada anak pertama beliau yang sudah lulus kuliah D3 Informatika di BSI.
waahhh.. Luar biasa ya.. :D



2.  PENJUAL BAKMI SS


Wawancara dengan penjual Bakmi SS

Pada wawancara kedua kami bertemu dengan salah penjual "Bakmi SS", namanya Pak Ahmad. Ternyata beliau baru berjualan kurang lebih seminggu cabang terbaru Bakmi SS di dekat kampus kami Universitas Pamulang.
Pak Ahmad sendiri hanya menjualkan saja dari pemilik warung makan Bakmi SS ini (Bosnya), Walaupun baru seminggu berjualan, Pak Ahmad sudah cukup tahu tentang kebiasaan yang dilakukakan oleh Bosnya, yaitu kebiasaan untuk mencatat pembukuan bisnisnya.
Kata Pak Ahmad, setiap hari setelah pulang berjualan, beliau datang ke tempat Bosnya untuk menyetorkan hasil penjualannya Bakmi SS tersebut. Karena setiap hari Bosnya melakukan pencatatan atau pembukuan dari bisnisnya, mulai dari modal untuk pembelian bahan-bahan yang telah habis, keuntungan penjualan, dan pembagian penghasilan.
Jadi kesimpulannya, bisnis penjualan Bakmi SS juga menggunakan pembukuan Akuntansi dalam kegiatan usahanya, agar dapat mengetahui berapa besar keuntungan dan perkembangan bisnis Bakmi SS ini.




3. PENJUAL CIRENG MONCROT


Wawancara dengan penjual Cireng Moncrot
Wawancara terakhir dalam tugas kali ini yaitu dengan salah satu penjual cireng dengan nama usahanya yang cukup unik "Cireng Moncrot".
Kami bertemu dengan Ibu Eka dan suaminya yang sedang asik berjualan cireng. Namun uniknya cireng yang dijual ini berbeda dengan cireng pada umumnya, karena aci digoreng atau yang biasanya kita kenal dengan sebutan cireng, pada umumnya hanya berupa adonan aci (tepung kanji) yang di goreng saja dengan saus sebagai rasa pedasnya, tapi cireng yang satu ini  cukup unik dengan variasi isi dan rasa saat cireng dihidangkan, ada berbagai varian rasa seperti cireng rasa saus lada hitam, cireng rasa original, dan cireng rasa ayam rica-rica. Dengan adanya variasi inilah bisnis cireng Ibu Eka diberi nama "Cireng Moncrot"
Dari hasil wawancara kami, ternyata Ibu Eka baru saja pindah lokasi penjualan yang tadinya berada di dekat Kampus Viktor Universitas Pamulang, saat ini berjualan di depan Kampus utama Universitas Pamulang.
Beliau menjelaskan bahwa bisnisnya ini juga menggunakan Pembukuan Akuntansi Sederhana, yakni hanya catatan pembukuan yang berisi modal, pembelian bahan-bahan dan pengeluaran rutin harian, serta keuntungan atau laba bersih perharinya, hingga beliau akumulasikan keuntungan setiap bulannya. Agar usahanya lebih jelas untuk perkembangan kedepannya.


Demikian hasil wawancara kami pada ketiga penjual hari ini, dan dengan kesimpulan yang kami dapatkan bahwa "Pembukuan Akuntansi juga di butuhkan bagi para pedagang kecil untuk dapat menentukan perkembangan bisnisnya"


Salam Satu Jiwa..
Terimakasih..  :)

See U..  


MOTIVASI BISNIS

MOTIVASI BISNIS PENJUAL KERUPUK KULIT     Pada kesempatan kali ini kami akan membahas artikel tentang motivasi bisnis dari salah satu...