BISNIS PISCOK (PISANG COKLAT)
Nyemil merupakan aktivitas yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia, mulai dari anak kecil hingga dewasa, sudah dipastikan suka nyemil (jajan makanan ringan). Hal ini pula yang membuat para pelaku bisnis melirik peluang ini, market nya besar. Mereka mulai mencari cemilan apa yang di sukai oleh masyarakat. Salah satunya adalah jajanan PisCok alias Pisang Coklat. Jajanan ini sangat diminati karena rasanya yang khas dan inovatif dengan memadukan pisang dan coklat. Mungkin dulu hanya ada olahan pisang yang digoreng tanpa toping (tambahan rasa), hingga saat ini muncullah jajanan pisang coklat dengan berbagai varian rasa, seperti pisang coklat keju, pisang coklat nanas, pisang coklat tapai dan original (pisang dan coklat saja).
Kali ini kami akan membahas salah satu bisnis pisang coklat yang ada di Tangerang, tepatnya di depan kampus Universitas Pamulang. Kami bertemu dengan Ibu Jupri yang berusia 45 tahun, yang merupakan pedangan piscok. Disini kami akan memberi informasi terkait bisnis yang di jalankan oleh Ibu Jupri. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan Ibu Jupri. Beliau berjualan dari jam 05.30 sampai 18.00. Setiap selesai sholat subuh Ibu Jupri dan suaminya berbelanja ke pasar untuk membeli bahan baku untuk berjualan. Beliau membeli pisang, kulit lumpia, minyak, tepung, keju, nanas, tapai , coklat, plastik dan bahan pelengkap lainnya. Dengan pengeluaran bersih untuk bahan baku dll sekitar Rp 400.000/hari. Selain itu ada biaya sewa setiap bulannya Rp 200.000 (sewan tempat dan listrik). Menurut beliau keuntungan bersih yang di dapatkan dari hasil penjualan piscok sebesar Rp 200.000/hari. Jika dikalikan keuntungan bersih dalam 1 bulan sebesar Rp 6.000.000 (jika berjualan 1 bulan penuh). Untuk akumulasi keuntungan bersih dalam 1 tahun sebesar Rp 72.000.000
Beliau bercerita bahwa hasil keuntungan sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari dan menyisikan sebagian untuk di tabung. Kami juga belajar cara membuat pisang coklat.
Langkah-langkah membuat pisang coklat berikut ini:
1. Siapkan bahan-bahan baku yang digunakan seperti kulit lumpia, pisang, coklat, tepung, air, dengan isian (nanas, tapai, ataupun keju)
2. Kulit lumpia di olesi dengan tepung yang sudah di cairkan dengan sedikit air. Kemudian masukan isian (nanas, tapai, ataupun keju), pilih isian yang disukai.
3. Gulung kulit lumpia yang sudah diisi dengan varian rasa yang diinginkan, kemudian goreng di minyak yang sudah di panaskan sebelumnya. Goreng hingga matang dan tiriskan.
Taraaaa...jadilah pesanan pisang coklat yang lezat dengan varian rasa. Yummyy :D
Ibu Jupri menjual pisang coklat Rp 1.000/buah
Buat teman-teman yang mau jajan pisang coklat silahkan datang dan beli pisang coklat di Ibu Jupri. Super lezat, yummy.... cobain yah
Setelah kita membahas jajanan yang merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan, selanjutnya kami akan berbagi mengenai bisnis jajanan yang tidak kalah menarik, yakni Baso Goreng.
Kami yakin, sudah sangat tidak asing bagi masyarakat Indonesia dengan makanan yang satu ini. Variannya pun sangat banyak. Dewasa ini, banyak yang mengkreasikannya dengan berbagai macam tambahan. Seperti ada baso keju, baso urat, baso mangkok, baso beranak, dll.
Dan pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jajanan dengan bahan baku yang sama tetapi dengan varian berbeda, namanya Basreng alias Baso Goreng. Pasti sudah banyak yang tau juga kan apa itu jajanan Basreng?
Naahh,, biasa nya Basreng itu berbahan dasar daging sapi yang di bentuk bulat, di iris kemudian di goreng, tapi yang akan kita bahas disini yakni Basreng dengan bahan dasar ikan.
Mari kita bahas lebih dalam bisnis yang satu ini.
Kebetulan sumber penjual Basreng yang kami temui tidak jauh dari lokasi kampus kami, lebih tepat nya ada di depan kampus Universitas Pamulang.
Kami bertemu dengan Mas Ahmad yang berusia 30 tahun. Beliau sudah berjualan Basreng Ikan kurang lebih sudah 5 tahunan, Mas Ahmad sendiri hanya menjualkan saja, karena semua modal mulai dari gerobak sampai bahan dagangannya di ambil dari pemilik usaha Basreng Ikan, alias Bosnya.
Menurut keterangan dari Mas Ahmad, modal yang di butuhkan Bosnya setiap penjualan per gerobak yang di bawa anak buahnya sebesar Rp 500.000 perhari pertiga pangkalan. Artinya, perhari Mas Ahmad bisa menjual habis Basreng nya di 3 tempat atau 3 pangkalan. Dari modal Rp 500.000 perhari, Bos nya bisa mendapatkan bahan-bahan yang di butuhkan, seperti daging ikan tengiri dan daging ikan tuna sebanyak 2 sampai 3 kg (1 ember kecil) perhari, tepung 3 kg, dan bumbu-bumbu untuk memberi rasa baso ikannya, tidak lupa bubuk pedas untuk bahan taburan Basrengnya.
Dari hasil penjualan Basrengnya, Mas Ahmad bisa memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp1.000.000 perhari, dan dari keuntungan tersebut Mas Ahmad hanya mendapat 20% dari keuntungannya atau sebesar Rp 200.000, dan sisanya Mas Ahmad setorkan pada pemilik gerobak sekaligus pemilik modal penjualan Basrengnya. Jadi, dalam sebulan Mas Ahmad bisa mengumpulkan sebesar Rp 6.000.000 atau sebesar Rp 72.000.000 pertahun.
Mas Ahmad biasanya mulai berjualan dari jam 14.00 sampai jam 23.00 malam untuk hari biasa, dan jam 07.00 pagi sampai jam 18.00 sore setiap hari sabtu.
Kami juga belajar cara membuat Basreng Ikan dari Mas Ahmad.
Caranya:
- Daging ikan tenggiri dan ikan tuna digiling sampai halus (2-3 ember kecil), kemudian campurkan tepung terigu (3 kg), garam,serta bumbu penyedap lainnya, dan tuangkan air panas secukupnya aduk sampai merata
- Setelah bahan tercampur merata,ambil secukupnya dan bentuk bulat kurang lebih sebesar bola pimpong
- Siapkan air untuk merebus baso yang telah di bentuk bulat tadi, dan rebus baso hingga matang kemudian tiriskan.
- Setelah baso kering, goreng dalam minyak panas sampai berwarna kecoklatan.
- Angkat dan tiriskan, kemudian iris baso menjadi 4 bagian, kemudian beri bubuk rasa pedas atau saus, sesuai selera.
Yuhhuuuuuu.... Basreng alias Baso Goreng Ikan sudah siap di nikmati.
Bagi teman-teman semua yang penasaran dengan rasanya, silahkan bisa mencoba untuk membeli dan mencicipi jajanan yang khas ini, di jamin pasti ketagihan.. hihihi.. :D
Terima Kasih
Sudah mengunjungi blog kami :D
See you !!!
BISNIS BASO GORENG (BASRENG) IKAN
Setelah kita membahas jajanan yang merupakan salah satu bisnis yang menggiurkan, selanjutnya kami akan berbagi mengenai bisnis jajanan yang tidak kalah menarik, yakni Baso Goreng.
Kami yakin, sudah sangat tidak asing bagi masyarakat Indonesia dengan makanan yang satu ini. Variannya pun sangat banyak. Dewasa ini, banyak yang mengkreasikannya dengan berbagai macam tambahan. Seperti ada baso keju, baso urat, baso mangkok, baso beranak, dll.
Dan pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jajanan dengan bahan baku yang sama tetapi dengan varian berbeda, namanya Basreng alias Baso Goreng. Pasti sudah banyak yang tau juga kan apa itu jajanan Basreng?
Naahh,, biasa nya Basreng itu berbahan dasar daging sapi yang di bentuk bulat, di iris kemudian di goreng, tapi yang akan kita bahas disini yakni Basreng dengan bahan dasar ikan.
Mari kita bahas lebih dalam bisnis yang satu ini.
Kebetulan sumber penjual Basreng yang kami temui tidak jauh dari lokasi kampus kami, lebih tepat nya ada di depan kampus Universitas Pamulang.
Kami bertemu dengan Mas Ahmad yang berusia 30 tahun. Beliau sudah berjualan Basreng Ikan kurang lebih sudah 5 tahunan, Mas Ahmad sendiri hanya menjualkan saja, karena semua modal mulai dari gerobak sampai bahan dagangannya di ambil dari pemilik usaha Basreng Ikan, alias Bosnya.
Menurut keterangan dari Mas Ahmad, modal yang di butuhkan Bosnya setiap penjualan per gerobak yang di bawa anak buahnya sebesar Rp 500.000 perhari pertiga pangkalan. Artinya, perhari Mas Ahmad bisa menjual habis Basreng nya di 3 tempat atau 3 pangkalan. Dari modal Rp 500.000 perhari, Bos nya bisa mendapatkan bahan-bahan yang di butuhkan, seperti daging ikan tengiri dan daging ikan tuna sebanyak 2 sampai 3 kg (1 ember kecil) perhari, tepung 3 kg, dan bumbu-bumbu untuk memberi rasa baso ikannya, tidak lupa bubuk pedas untuk bahan taburan Basrengnya.
Dari hasil penjualan Basrengnya, Mas Ahmad bisa memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp1.000.000 perhari, dan dari keuntungan tersebut Mas Ahmad hanya mendapat 20% dari keuntungannya atau sebesar Rp 200.000, dan sisanya Mas Ahmad setorkan pada pemilik gerobak sekaligus pemilik modal penjualan Basrengnya. Jadi, dalam sebulan Mas Ahmad bisa mengumpulkan sebesar Rp 6.000.000 atau sebesar Rp 72.000.000 pertahun.
Mas Ahmad biasanya mulai berjualan dari jam 14.00 sampai jam 23.00 malam untuk hari biasa, dan jam 07.00 pagi sampai jam 18.00 sore setiap hari sabtu.
Kami juga belajar cara membuat Basreng Ikan dari Mas Ahmad.
Caranya:
- Daging ikan tenggiri dan ikan tuna digiling sampai halus (2-3 ember kecil), kemudian campurkan tepung terigu (3 kg), garam,serta bumbu penyedap lainnya, dan tuangkan air panas secukupnya aduk sampai merata
- Setelah bahan tercampur merata,ambil secukupnya dan bentuk bulat kurang lebih sebesar bola pimpong
- Siapkan air untuk merebus baso yang telah di bentuk bulat tadi, dan rebus baso hingga matang kemudian tiriskan.
- Setelah baso kering, goreng dalam minyak panas sampai berwarna kecoklatan.
- Angkat dan tiriskan, kemudian iris baso menjadi 4 bagian, kemudian beri bubuk rasa pedas atau saus, sesuai selera.
Yuhhuuuuuu.... Basreng alias Baso Goreng Ikan sudah siap di nikmati.
Bagi teman-teman semua yang penasaran dengan rasanya, silahkan bisa mencoba untuk membeli dan mencicipi jajanan yang khas ini, di jamin pasti ketagihan.. hihihi.. :D
Terima Kasih
Sudah mengunjungi blog kami :D
See you !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar